Kamis, 29 Mei 2014

Makalah Kebudayaan Manusia Purba Di Indonesia

MAKALAH : SEJARAH

KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Logo Smansa Bhdp.jpg
HARTO KAMBATON, S.Pd
SMA NEGERI 1 BAHODOPI
KECAMATAN BAHODOPI
KABUPATEN MOROWALI
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat  Allah swt, karena dengan rahmat dan taufiq-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya.
 Pada kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada bapak guru, yang senantiasa membimbing dan menyumbangkan ilmunya kepada kami.Tak lupa juga Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu  Saya sangat mengharapkan kritik dan saran atas penulisan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

                                                                                    Bahodopi,     Mei 2014
                                                                                                Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................
C.     Tujuan dan Manfaat.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Kebudayaan Manusia Purba di Indonesia
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................
B.     Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam.sedangkan itu sendiri adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal manusia (koentjaraningrat, 1989; 45).keanekaragaman itu terlihat dari beragamnya suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dari sabang sampai Merauke.Selain itu masing-masing daerah memiliki cirri khas kebudayaan yang membedakan budaya setempat dengan budaya daerah yang lain.Sehubungan dengan hal itu,timbulnya suatu kebudayaan tidak terlepas dari perkembangan sejarah manusia sejak dari zaman manusia ada pertama kali.
Di Indonesia kebudayaan telah berkembang sejak zaman prasejarah,hal ini terlihat dari banyaknya peninggalan-peninggalan prasejarah ataupun peninggalan-peninggalan kebudayaan manusia purba.Salah satu peninggalan presejarah itu yaitu alat dari tulang dan kapak genggam yang dihasilkan oleh manusia purba pada masa berburu tingkat lanjut.Peninggalan tersebut ditemukan di daerah sampung(Gua lawah),Besuki(Gua Petpuruh,sodong,Marjan),dan di Bali(Gua Karang bomoI dan II,Pecatu,dan Badung).Hal ini mencerminkan bahwa pengetahuan manusia terus berkembang.

B.     Rumusan Masalah
1.       Bagaimanakah latar belakang kebudayaan manusia purba di indonesia ?
C.    Tujuan dan Manfaat
Ø  Tujuan
1.      Mengetahui latar belakang kebudayaan manusia purba di indonesia
Ø  Manfaat
1.      Memberikan imformasi secara langsung tentang perkembangan sejarah dan budaya manusia
2.      Memberikan gambaran mengenai kehidupan prasejarah serta budaya yang dihasilkan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Zaman Pra Sejarah
Zaman prasejarah disebut juga zaman praaksara.Zaman prasejarah dapat diartikan sebagai zaman atau masa ketika manusia belum mengenal tulisan atau belum ada temuan peninggalan berupa tulisan pada zaman tersebut di suatu kawasan.atas dasar pengertian di atas,zaman prasejarah juga sering disebut zaman Nirleka(nir=tidak,leka=tulisan),artinya zaman ketika manusia belum atau tidak mengenal tulisan.
Setiap bangsa tidak sama dalam meninggalkan zaman pra aksaranya.Masuknya suatu bangsa kedalam zaman sejarah bergantung dari adanya penemuan tertulis pertama.Hal ini dapat dilihat dari angka tahun pada catatan tertulis tersebut.Mesir memulai masa sejarahnya kira-kira tahun 4.000SM.Mesopotamia pada pertengahan tahun 3.000SM memasuki zaman sejarah,sedangkan India sekitar tahun 2.500SM.
Indonesia memasuki zaman sejarah kira-kira pada awal abad ke-5.Catatan angka tahun tertua diketahui dari batu-batu tertulis yang terdapat di sekitar aliran sungai Mahakam di Kalimantan timur.Berita tertulis yang mengawali sejarah Indonesia tentang kerajaan kutai dan para penguasanya.
Untuk menyelidiki kehidupan manusia pada masa pra aksara sangat sulit.Para ahli hanya dapat menafsirkan kehidupan manusia berdasarkan benda-benda yang ditemukan.Para ahli hanya mampu memberi penjelasan yang sifatnya perkiraan,baik berdasarkan geologi maupun alat-alat kehidupan manusia di masa lampau(artefak).

B.       Jenis-jenis Manusia Purba di Indoneia
Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman prasejarah.jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia,diproleh dari sumber berupa hasil penggalian fosil dan artefak antara lain (1) Meghanthorpus Palaeo Javanicus(manusia raksasa dari jawa) adalah jenis manusia pyrba yang paling purba(tua).Fosil ini ditemukan pada tahun 1936 dan 1941 di daerah Sangiran(surakarta).Mahluk ini berbadan besar dan diduga lebih banyak memakan jenis tumbuhan.
Kedua, Pithecanthropus,yang termasuk Pithecanthropus yaitu: a) Pithecanthropus Erectus,artinya manusia kera yang barjalan tegak.fosilnya ditemukan di Trinil(tepi Bengawan solo),Ngaw pada tahun 1890 oleh Eugene Dubois, b) Pithecanthropus Robustus,artinya manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya.fosilnya ditemukan di lembah Bengawan solo pada tahun 1936 oleh G.H.R.von koenigswald dan F.Weidenreich,dan c) Pithecanthropus Mojokertensis,artinya manusia kera dari mojokerto.fosilnya ditemukan di Perning(mojokerto)pada tahun 1936 oleh 3 orang,yaitu:Duyfjes,G.H.R.Von Konigswald dan Cokro handoyo.
Ketiga, Homo adalah jenis manusia purba yang menunjukan sifat-sifat paling mirip dengan manusia sekarang.Yang termasuk jenis homo yaitu: a) Homo soloensis,artinya manusia purba dari solo.fosilnya banyak ditemukan di sepanjang sungai Bengawan solo(ngandong,Sambung macan dan Sangiran).Ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh Ter Haar dan Oppenoorth dan diselidiki oleh G.H.R.Von Konigsweld, b0 Homo Wajakensis ,artinya manusia purba dari wajak.,ulungagung oleh Van Reis Choten(1888 dan Eugene Dubois.Menurut Von Konigswald, Homo soloensis dan homo Wajakensis termasuk jenis homo sapiens(manusia cerdas);b) Homo Australomelanusoid,artinya manusia dari kepulauan Melanesia Selatan.Diperkirakan berumur 18.000-4.500 SM.Fosil jenis manusia ini ditemukan di Kyokkenmodinger(bukit Kerang) di Aceh,Sumatra Utara,dan gua-gua di jawa,misalnya gua sampung(ponorogo0,gua Prajekan(Tuban),gua Peturuh(bondowoso),serta gua-gua di flores, c) Homo mongoloid,fosil jenis manusia ini ditemukan di gua-gua dekat lomoncong dan Sopeng di Sulawesi selatan.Bentuknya mirip dengan rata-rata manusia Indonesia sekarang namun bukti kehadiran jenis manusia ini masih sangat terbatas yaitu berupa gigi yang lepas,dan d0 homo Floresiensis,fosil jenis manusia ini ditemuikan oleh tim  dari Indonesia dan Australia pada tahun 2003 di Liang bua,flores.Hasil temuannya berupa tengkorak,tulang kaki,bagian tulang panggul,dan tangan.temuan ini diperkirakan merupakan kerangka wanita dewasa,tinggi badan sekitar 1 meter,dengan volume otak hanya 417 cc,kemungkinan termasuk homo Erectus Kerdil.Umur diperkirakan 18.000 tahun.Temuan ini diumumkan sebagai sebuah temuan Sepecies manusia baru,namun masih menimbulkan kontroversi.

C.    Kebudayaan
Kebudayaan(culture) adalah suatu komponen penting dalam kehidupan masyarakat,khususnya struktur social.secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu cara hidup. Cara hidup atau pandangan hidup ini meliputi cara berfikir,cara berencana dan cara bertindak,disamping segala hasil karya nyata yang dianggap berguna,benar dan patut dapatuhi oleh anggota-anggota masyarakat atas kesepakatan bersama.
Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta Buddhayah ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.Demikian,kebudayaan itu dapt diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal dan sebagai keseluruhan gagasan dan karya,yang harus dibiasakan dengan belajar,besrta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.(Koentjaraningrat,1984 ;45).Sedangkan menurut selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil,karya,rasa dan cipta masyarakat.Kebudayaan yang berfungsi mengatur manusia agar dapat memahami bagaimana seharusnya manusia bertngkah laku,berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam masyarakat.
Kebudayaan adalah kmpleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (E.B.Tylor,1871:175)




D.     Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia Purba
Kehidupan manusia pada masa berburu dan meramu memiliki tahap perkembangan,yaitu dari cara hidup nomaden,semi sedenter sampai hidup menetap.Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil antara 20-50 orang atau kelompok.Adapun peralatan yang dipergunakan pada masa ini adalah peralatan yang terbuat dari (1).batu,misalnya kapak persegi,kapak perimbas,kapak genggam,gurdi,pisau dan tombak (2).tulang digunakan sebagai alat tusuk,misalnya belati,sudip,mata kail,dan penusuk (3).Tanduk digunakan untuk mengrek umbi dan keladi dari dalam tanah.
Pada masa bercocok tanam masyarakat telah hidup menetap dalam perkampungan perkampungan bersama dan telah mengenal system bercocok tanam.Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan seperti keladi,labu air,ubi jalar,dan padi gogo,sukun,pisang,kelapa,durian,nanka,duku dan rambutan.dengan menggunakan paralatan seperti kapak persegi,kapak lonjong,gurdi dan pisau.sedangkan ketika mas perundagian memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan peralatan seperti kapak corong atau kapak sepatu.

E.      Sistem Mata Pencaharian Manusia Purba
Masyarakat pada masa berburu dan meramu memiliki mata pencaharian berburu dan meramu.Berburu adalah kegiatan untuk memproleh bahan makanan dengan cara berburu,memasang perangkap,dan menjerat binatang.Meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan.sedangkan pada masa bercocok tanam masyarakat telah mengenal perdagangan dengan system barter barang.Barang dagangan mereka antara lain sebagai berikut: a) Ramuan hasil hutan b) Hasil pertanian c) Hasil kerajinan seperti gerabah,beliung,perhiasan,dan perahu,d) garam atau ikan laut.
Dalam bidang peternakan masyarakat bercocok tanam juga mampu menjinakan binatang dan beternak antara lain babi,kerbau,anjing,dan ayam.Selain itu,dikenal juga pelayaran dengan menggunakan sampan yang sederhana menelusuri pantai untuk mencari sumber bahan makanan.Pada masa perundagian mata pencaharian tetap adalah pertanian serta pelayaran.

F.     Sistem Kemasyarakatan Manusia Purba
Kehidupan masyarakat berburu dan meramu ini sangat sederhana tetapi mereka telah mengenal system pembagian kerja gotong-royong,koordinasi dalam pekerjaan terlihat dari upaya memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu melalui berburu dengan sekelompok orang.
Karena populasi pendidik semakin lama semakin bertambsh,masyarakat bercocok tanam sudah menetap di perkampungan-perkampungan.Ternyata mereka telah mengenal gotong-royong dalam kebersamaan untuk menebang hutan,membakar semak,menabur benih,memetik hasil lading,mendirikan ruman dan menyelenggarakan upacara.Selain tiu,dalam kehidupan masyarakat bercocok tanam sudah terlihat peran pemimpin(primus interpares0 serta sudah terbentuknya organisasi yaitu desa guna mewujudkan suatu masyarakat yang menempati suatu territorial tertentu.Pada masa berikutnya selain mengenal suatu lembaga yang berupa keluarga,desa juga mulai mengenal system kekerabatan Patrilineal yaitu susunan keluarga yang menarik garis keturunan hanya dari pihak ayah atau laki-laki dan system matrilineal yaitu susunan keluarga yang menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu atau wanita.
  

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, 12 Mei 2011, Kebudayaan Manusia Purba di Indonesia, http://94genia.blogspot.com/2011/05/kebudayaan-manusia-purba.html, 19-05-2014,16.06


1 komentar: