Makalah:
PERLENGKAPAN PELEDAKAN
MATA PELAJARAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
KELAS XI JURUSAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
SMK AL-KHAIRAT BAHODOPI
2015
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan
pencipta alam semesta yang menjadikan
bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang
berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah
ini demi memenuhi tugas mata pelajaran Geologi Pertambangan Semester III Kelas XI Jurusan
Geologi Pertambangan.
Penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapakan banyak
terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan
segala kerendahan hati
kami mengharapakan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja
kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan informasi yang
bermanfaat bagi semua pihak.
Padabaho, 03 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
COVER .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................. iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat.................................................................... 2
BAB
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Perlengkapan
Peledakan .......................................... 3
B. Jenis-Jenis Perlengkapan
Peledakan .......................................... 4
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu
material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya
ledakan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila
perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di
terapkan .
Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan (Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan berdasarkan metodenya.
Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan (Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan berdasarkan metodenya.
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya.
Oleh karena itu, harus dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati hati agar
tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang
melakukan pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja, sifat
dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena persiapan peledakan yang
kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang tidak sempurna serta
mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan. Dalam
hal ini pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan
perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Perlengkapan Peledakan ?
2.
Apa Jenis-Jenis Perlengkapan Peledakan ?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1.
Untuk Mengetahui pengertian Perlengkapan Peledakan.
2.
Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Perlengkapan Peledakan.
b. Manfaat
1.
Sebagai sumber bacaan dan tambahan
bagi semua pihak yang ingin mengetahui Perlengkapan
Peledakan
2.
Sebagai bahan perbandingan dengan
makalah lain yang mengangkat masalah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perlengkapan Peledakan
Perlengkapan
peledakan (Blasting supplies/Blasting
accessories) adalah material yang diperlukan untuk membuat rangkaian
peledakan sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan
hanya dapat dipakai untuk satu kali penyalaan saja. Hal-hal yang harus kita
perhatikan di dalam memilih perlengkapan peledakan :
1. Bahan peledak komersial adalah dari kelas
bahan peledak kimia. Dalam hal ini detonator, sumbu ledak, dan sumbu api harus
diperlakukan sebahgai bahan peledak.
2. Pabrik bahan peledak selalu memberikan
keterangan mengenai spesifikasi bahan peledak yang dihasilkannya.
3. Untuk pedoman pelaksanaannya beberapa sifat
bahan peledak yang harus diperhatikan adalah :
a. Kekuatan ( Strenght )
b. Kerapatan/ Berat jenis ( Density/ Specific
Gravity )
c.
Kecepatan Detonasi ( Detonation Velocity )
d. Kepekaan ( Sensitivity )
e. Ketahanan Terhadap Air ( Water Resistensy )
f. Gas Beracun ( Fumes )
g. Kemasan ( Package )
4. Perlengkapan bahan peledak terdiri dari
detonator, sumbu api, sumbu ledak, dll
B.
Perlengkapan Peledakan
Perlengkapan
peledakan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan, namun
penggunaannya hanya bias digunakan untuk satu kali kegiatan peledakan, biasanya
perlengkapan ini akan hancur/diledakkan :
a. Detonator
Detonator adalah alat pemicu awal
yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan(ledakan kecil) sebagai
bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator
atau primer. Terdapat dua jenis muatan bahan peledak dalam detonator yang
masing-masing fungsinya berbeda, yaitu:
1.
Isian utama (primary charge) berupa
bahan peledak kuat yang peka (sensitive),fungsinya untuk menerima
efek panas dengan sangat cepat dan meledak sehingga menimbulkan gelombang
kejut.
2.
Sian dasar (base charge) disebut juga
isian sekunder adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi,
fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan besarnya
tergantung pada berat isian dasar tersebut.
Kekuatan ledak (strength) detonator
ditentukan oleh jumlah isian dasarnya. Jenis-jenis detonator :
1.
Detonator biasa (plain detonator)
Sejenis detonator yang penyalannya
dengan api/panas yang dihantarkan melalui sumbu bakar.
2.
Detonator listrik (electric detonator)
Jenis detonator yang penyalaannya
dengan arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu.
Keuntungan
:
a.
Jumlah lubang
ledak yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih banyak
b.
Pola peledakan lebih leluasa
c.
Hasil peledakan lebih leluasa
d.
Penanganan lebih mudah dan praktis
Kerugian :
a.
Untuk daerah
peledakan yang banyak kilat, pemakaian detonator listrik kurang aman.
b.
Pengaruh gelombang radio, televisi dan
sumber-sumber arus listrik lainnya harus dipertimbangkan.
c.
Membutuhkan perlengkapan tambahan, seperti sumber arus
listrik, alat-alat pengetest dan lain-lain.
3.
Detonator Non-Eletrik
Total
sistem inisiasi non-listrik, dimana sumber inisiasi berasal dari gelombang
kejut, dikembangkan pada tahun 1960 oleh Dyno Nobel. Detonator non-eletrik
menekan pasar pada tahun 1973, menawarkan semua keuntungan dari inisiasi
listrik tetapi menambahkan manfaat keamanan (ketidakpekaan terhadap listrik,
energi frekuensi radio dan radiasi elektromagnetik) dan fleksibilitas
operasional yang luas (lebih mudah untuk merancang urutan inisiasi yang lebih
besar, secara teoritis dengan tak terbatas jumlah penundaan). Sistem inisiasi
terdiri dari tabung kejut terhubung ke detonator down-the-hole dan konektor
permukaan. Meskipun lapisan mereka bubuk reaktif dan berkat starter, tabung
kejut mengirimkan gelombang kejut ke detonator non-elektrik. Sambungan di
lapangan adalah "plumbing-like", dengan asumsi gelombang getaran
seperti air, yang beredar dalam tabung dari detonator yang lain. Detonator
non-elektrik yang banyak digunakan di seluruh dunia. Amerika Serikat selalu
menjadi salah satu pasar terbesar untuk jenis detonator.
4.
Detonator elektronik (electronic detonator)
Komponen
elektronik diperkenalkan di anisiasi-anisiasi eletrik dunia di akhir 1960-an.
Meningkatkan ukuran setiap shot berubah menjadi strategis untuk pasar
inisiator, untuk detonator elektrik untuk dapat bersaing dengan yang baru
diperkenalkan detonator non-elektrik. Perkembangan elektronik membuat
penciptaan mesin peledakan sekuensial. Sekuensial mesin peledakan memberikan
waktu semburan secara elektronik waktu energi dapat diatur untuk beberapa kawat
timah, secara dramatis meningkatkan jumlah maksimum detonator listrik blasters
dapat terhubung dan karenanya meningkatkan jumlah kombinasi potensial. Pada
tahun 1990, miniaturisasi peningkatan komponen elektronik melahirkan ide baru:
menggunakan jam elektronik untuk memulai menggantikan pyrotechnical (powder)
unsur penundaan yang menciptakan ketidaktepatan untuk detonator elektrik. Dari
tahun 1990 sampai 2000, gerakan penelitian dan pengembangan besar-besaran
dilakukan oleh sejumlah besar pelaku untuk mengembangkan pre-programmed atau
diprogram detonator elektronik. Detonator elektronik Programmable merupakan
langkah maju dalam logika, menawarkan fleksibilitas yang luar biasa dalam
pilihan waktu inisiasi. Fleksibilitas ini bersama-sama dengan akurasi dikontrol
secara elektronik membuka pintu untuk penundaan short rangkaian inisiasi
kompleks yang sejak itu menunjukkan manfaat yang signifikan (pengurangan
gangguan, meningkatkan produktivitas) kepada stakeholder pertambangan.
Perangkat lunak simulasi numerik telah dikembangkan untuk membantu insinyur
pertambangan untuk berurusan dengan sejumlah besar kemungkinan dalam desain
shots mereka.
b. Bulk
Anfo
Merupakan
campuran AN (ammonium nitrat) dan FO (solar) sebesar 94,3% AN dan 5,7% FO akan
menghasilkan zero oxygen balanced dengan energi panas sekitar 3800 joules/gr
handak . Overfueled dengan 92% AN dan 8% FO akan menurunkan energi 6% dan
menghasilkan gas CO yang berbahaya. Under fueled dengan 96% AN dan 4% FO
menurunkan energi 18% dan menghasilkan gas NO2. Memiliki Ukuran partikel AN
antara 1-2
mm.
c. Bahan
Peledak Nitro Gliserin
Kandungan
utama dari bahan peledak ini adalah nitrogliserin, nitoglikol, nitrocotton dan
material selulosa. Kadang-kadang ditambah juga ammonium atau sodium nitrat.
Nitrogliserin merupakan zat kimia berbentuk cair yang tidak stabil dan mudah
meledak, sehingga pengangkutannya sangat beresiko tinggi. Alfred Nobel
yang pertama kali menemukan kiieselguhr sebagai penyerap nitrogliserin yang
baik dan hasil campurannya itu dinamakan bahan peledak dinamit. Saat itu
kandungan kiieselguhr dan NG divariasikan untuk memberikan energi yang
diinginkan dan keamanan dalam pengangkutannya. Bahan peledak ini mempunyai sifat
plastis yang konsisten (seperti lempung atau dodol), berkekuatan (strength)
yang tinggi, densitas tinggi, dan ketahanan terhadap air sangat baik, sehingga
dapat digunakan langsung pada lubang ledak yang berair. Bahan dikemas
(dibungkus) oleh kertas mengandung polyethylene untuk mencegah penyerapan air
dari udara bebas.
Adapun kelemahan bahan peledak jenis ini adalah :
Adapun kelemahan bahan peledak jenis ini adalah :
1.
Mengandung
resiko kecelakaan tinggi pada saat pembuatan di pabrik maupun pengangkutan.
2.
Sensitif
terhadap gesekan, sehingga sangat berbahaya apabila tertabrak atau tergilas
oleh kendaraan.
3.
Membuat
kepala pusing .
4.
Tidak
dapat digunakan pada lokasi peledakan yang bertemperatur tinggi .
5.
Biaya
pembuatan tinggi
d. Sabre
Sabre
4000 adalah peralatan khusus yang dikembangkan oleh Smiths Detection untuk
mendeteksi partikel dari bahak peledak dan narkotika. Alat ini merupakan
pembaharuan dari penggunaan anjing pelacak yang memiliki reliabilitas lebih
rendah dan kemampuan penciuman yang terbatas. SECOM menyediakan peralatan ini
juga beserta jasa operator yang bisa mengoperasikan alat dengan baik.
e. Recording
Perekaman
merupakan pekerjaan akhir dari akuisisi data seismik, yaitu merekam data
seismik ke dalam pita magnetik (tape) yang nantinya akan diproses oleh pusat
pengolahan data (processing centre). Sebelum melakukan perekaman kabel
dibentangkan sesuai dengan posisi dan lintasannya berdasarkan desain survey 2D.
Pada saat perekaman, yang memegang kendali adalah observer dengan memakai
perlengkapan alat recording yang disebut LABO.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada umumnya adalah hak dasar yang
dimiliki oleh seseorang sejak lahir sebagai anugerah dari tuhan YME. Setiap
orang memiliki hak dalam menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama
tidak melanggar norma juga tata nilai di masyarakat. Hak asasi ini wajib untuk
dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah
juga setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu
orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi.
Penegakan hak asasi manusia dapat
kita mulai dilingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Misalnya, jika kita
berusaha untuk memahami bahwa saudara kita yang perempuan mempunyai hak yang
setara dengan saudara laki-lakiuntuk mendapat pendidikan, maka kita sebenarnya
telah memulai suatu langkah kecil untuk menghormati hak asasi manusia. Tetapi
langkah kecil tersebut, jika dilakukan oleh semua orangakanmenjadi langkah
besar. Yang penting dalam hal ini adalah bahwa setiap orang menaati hak asasi
sesamanya. Maka, apa pun bentuk langkah yang di ambil oleh seorang untuk
menunjukan penghormatan kepada HAM. Kita sebagai warga indonesia wajib
mendukung adanya upaya penegakan HAM yang di lakukan oleh lembaga-lembaga
perlindungan HAM.
B. Saran
Mungkin inilah yang
diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan
dari penulisan kelompok kami, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Semua ada. 30 Januari 2014. http://dwityaadipra.blogspot.com/2014/01/arti-penting-perlindungan-dan-penegakan_30.html. fatufia. 01
Desember 2014
Bloknya Anak Klungkung. Senin 26 Agustus 2013.
http://riabilitas.blogspot.com/2013/08/peran-serta-dalam-upaya-memajukan.html. fatufia 01 Desember 2014.
Destalia Arie Rinurki. Rabu 26 Juni 2013. http://rorodestalia.blogspot.com/2013/06/perkembangan-dan-perlindungan-ham-di.html.
Fatufia 01 desember 2014.
Dilihat ya dit com. http://dilihatya.blogspot.com/2014/05/ini-dia-contoh-makalah-tentang-ham.html. Fatufia 01 desember 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar