Makalah:
MEMPELAJARI SEJARAH
BERDASARKAN SUMBERNYA
JENIS
- JENIS SEJARAH DAN KEDUDUKAN
SEJARAH
DALAM ILMU SEJARAH
PEMINATAN
ILMU-ILMU SOSIAL
SMA
NEGERI 1 BAHODOPI
KABUPATEN
MOROWALI
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT.
Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan
yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini
demi memenuhi
tugas mata pelajaran Sejarah Semester I Kelas X Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapakan banyak terimakasih.
Kamimenyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga
dengan segala kerendahan
hati kami mengharapakan
saran dan kritik
yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan
mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan
ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Bahodopi, 04 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah ......................................................................
C.
Tujuan dan Manfaat.................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Jenis-Jenis Sejarah ...................................................................... 4
B.
Kedudukan Sumber Dalam Ilmu Sejarah .................................. 10
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
................................................................................ 13
B.
Saran .......................................................................................... 16
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah sebagai Bagian dalam Rumpun Ilmu-ilmu Sosial Pada
bagian sebelumnya dijelaskan bahwa objek kajian dalam disiplin ilmu sejarah
adalah peristiwa kehidupan manusia pada masa lampau. Dengan demikian, seperti
halnya dengan disiplin ilmu sosial lainnya, sejarah juga menjadikan manusia
sebagai objek kajian. Meskipun termasuk dalam rumpun ilmu-ilmu sosial sejarah
memiliki keunikan tersendiri. Keunikan Sejarah Dibandingkan dengan Ilmu-ilmu
Sosial lain Sejarah Ilmu-ilmu Sosial Lain Merupakan kajian tentang kelampauan
(past) Merupakan kajian tentang kekinian (present).
Terikat pada waktu dan tempat (temporal-spasial) Tidak
terikat pada waktu dan tempat (atemporal-aspasial) Menggunakan perspektif
diakronik, yakni sangat memperhatikan kronologis (bersifat vertikal)
Menggunakan perspektif sinkronik, yakni mengkaji fenomena yang sama pada waktu
dan tempat yang berbeda. (bersifat horizontal) Bersifat partikularistik, bahwa setiap
peristiwa sejarah memilki waktu dan tempatnya sendiri Bersifat generalistik,
yakni melihat persamaan dari suatu fenomena.
Misalnya revolusi (perang kemerdekaan diberbagai negara)
Peristiwa terjadi hanya sekali (eenmalig unik) Peristiwa terjadi berulang-ulang
(repetition) Temuan bersifat tidak teratur, sehubungan adanya keunikan dari
setiap peristiwa sejarah. Temuan bersifat beraturan (reguler) Hipotesis tidak
dapat diekspresikan dan diuji ulang Hipotesis dapat dieksperimenkan dan diuji
ulang Generallisasi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk meramal karena
sejarah tidak menemukan hukum-hukum umum.
Generallisasi yang dihasilkan dapat digunakan dapat digunakan
untuk meramal (prediksi) karena menemukan hukum-hukum umum. (Sjamsuddin,
1996:288) Adanya perbedaan yang ekstrim antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial,
bermula dari adanya perbedaan antara sejarawan dengan para ahli dalam ilmu
kealaman. Sebagian besar ahli dalam bidang ilmu sosial cenderung memihak kepada
para ahli ilmu kealaman.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa sajakah jenis-jenis sejarah ?
2. Bagaimanakah kedudukan sumber sejarah dalam ilmu sejarah ?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
Adapun tujuan
dalam penulisan ini adalah:
a.
Untuk
mengetahui jenis-jenis sejarah.
b.
Mengetahui kedudukan sumber sejarah dalam ilmu sejarah.
2. Manfaat
a.
Sebagai sumber bacaan dan tambahan
bagi semua pihak yang ingin mengetahui jenis-jenis
sejarah dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah.
b.
Sebagai bahan perbandingan dengan
makalah lain yang mengangkat masalah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis -
Jenis Sejarah
Sejarah sebagai suatu ilmu
pnegetahuan mencatat berbagai peristiwa atau kejadian yang telah terjadi
pada masa lampau dalam lingkup kehidupan manusia. Peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian dalam sejarah itu dapat diklasifikasikan ke dalam bebarap
jenis sejarah. Akibatnya, pembahasan sejarah lebih terfokus pada suatu masalah,
walaupun pembahasannya itu sulit meninggalkan masalah-masalah yang
lainnya. Jenis-jenis sejarah yang dimaksudkan itu adalah sebagai berikut:
1. Sejarah Dunia
Sejarah
dunia mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang terjadi dapat
mempengaruhi perkembangan dunia internasional. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
dapat meliputi bebagai masalah dari beberapa negara. Misalnya, perang dunia I
dan II.Walaupun lokasi atau wilayah peperangan dari perang dunia I hanya
meliputi kawasan eropa, tetapi dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia,
terutama dalam masalah eknomi. Perang dunia I telah menimbulkan kehancuran
dalam bidang ekonomi, sehingga muncul krisis ekonomi sedunia ( malaissE )tahun
1929.
Disamping
itu, perang dunia II yang telah menimbulkan trauma dalam kehidupan
bangsa-bangsa di dunia. Perang dunia II telah menelan korban jutaan manusia
yang tidak berdosa, seperti pengeboman kota hirosima dan nagasaki oleh
pasukan udara amerika serikat. Oleh karena itu setiap perang yang terjadi di
dunia baik perang besar maupun perang kecil mendapat kutukan dari ,asyarakat
dunia. Bahakan setiap manusia di dunia dimanapun ia berada tidak perah
menginginkan terjadinya perang.
2.
Sejarah Lokal
Sejarah lokal
mengandung suatu pengertian, bahwa suatu peristiwa Yang telah terjadi hanya
meliputi suatu daerah dan tidak menyebar ke daerah lainnya. Peristiwa itu
muncul hanya untuk daerah yang bersangkutan. Misalnya sejarah lokal tentang
jakarta, yogyakarta, sumatra utara,sulawesi selatan, kalimantan timur, dan
bali.
Sejarah lokal
tentang suatu daerah memuat masalah awal suatu daerah tersebut seperti asal
usul daerah bersangkutan sampai kepada perkembangan daerah itu pada masa berikutnya.
Dalam sejarah lokal akan muncul tokoh-tokoh lokal yang memperjuangkan daerahnya
dan bahkan hingga kini tokoh tersebut menjadi kebanggaan daerah bersangkutan.
Contohnya:perjuangan sultan hasanuddin dari kerajaan goa makasar. Nama
dan jasa perjuangan sultan hasanuddin sangat melekat pada masyarakat sulawesi
selatan. Begitu pula dengan tokoh-tokoh daerah lainnya, tak akan pernah pudar
dihati masyarakatnya. Bahkan masyarakat memiliki kebanggan terhadap tokoh-tokoh
pejuang dari daerahnya.
3.
Sejarah Ekonomi
Merupakan sejarah yang memfokuskan kajiannya pada masalah-masalah
ekonomi dan konsep-konsep ekonomi. Sejarah ekonomi dapat pula diartikan sebagai studi mengenai
kejadian-kejadian perekonomian di masa lampau.Contoh
a.
Sistem perpajakan di Indonesia masa orde lama.
b.
Perkembangan tanaman ekspor dan perkebunan pada
masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
c.
Sistem perdagangan di Asia Tenggara.
4.
Sejarah Geografi
Geogarfi
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi. Pembahasan
dalam geografi menyangkut tentang geologi ( ilmu tanah ), flora ( ilmu
tumbuh-tumbuhan ), dan manusia.
Setiap peristiwa
sejarah selalu berkaitan dengan letak geografis suatu tempat. Oleh karena itu,
ilmu geografi sangaat membantu dakam pengkajian sejarah terutama dalam
penentuan tempat peristiwa sejarah.
5.
Sejarah Kebudayaan
Merupakan sejarah mengenai kehidupan manusia yang berhubungan dengan
kebudayaan.Seperti halnya mengenai benda-benda yang digunakan manusia, kegiatan
upacara adat, gaya hidup, dan siklus kehidupan manusia.
6.
Sejarah Sosial
Merupakan sejarah yang membahas mengenai
berbagai masalah sosial yang muncul dan berkembang di masyarakat. Selain itu
membicarakan mengenai golongan masyarakat, kehidupan sehari-hari, gerakan
sosial, dsb.
7.
Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan
ialah kajian yang membahas Perkembangan pendidikan dari dahulu sampai sekarang yang
meliputi sistem pendidikan, keagamaan dan ilmu pengetahuan sehingga
menghasilkan kebudayaan. Sejarah pendidikan adalah proses pendidikan yang
dikembangkan oleh masyarakat agar bisa bertahan hidup dan menyesuaikan dengan
zamannya sehingga perkembangan pendidikan akan mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan zaman.
8.
Sejarah Keluarga
Sejarah keluarga adalah
dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
B.
Kedudukan Sumber Dalam Ilmu Sejarah
1. Falklor
Falklor adalah adat atau tradisi lisan atau dari suatu masyarakat yang
tersebar atau diwariskan secara turun temurun. Cirri-ciri falklor :
a.
Penyebaran dan pewarisannya
dilakukan secara lisan (dari mulut ke mulut) dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
b.
Folklor bersifat tradisional,
tersebar di wilayah (daerah tertentu) dalam bentuk relatif tetap, disebarkan di
antara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit 2
generasi).
c.
Karena disebarkan secara lisan, maka
folklor ada dalam versi-versi, bahkan dalam varian-varian berbeda. Dan dengan
demikian, folklor dapat dengan mudah mengalami perubahan terutama pada
pengemasannya (sampulnya).
d.
Bersifat anonim (nama pencipta sudah
tidak diketahui lagi).
e.
Memiliki bentuk rumus-rumus atau
pola-pola tertentu.
f.
Memiliki fungsi dan kegunaan dalam
kehidupan kolektif masyarakatnya. Misalnya cerita rakyat, yang berfungsi
sebagai penyampai nasehat, berisi pesan moral, bahkan protes sosial.
g.
Memiliki logika sendiri, atau
bersifat pralogis, terutama pada jenis lisan dan sebagian lisan.
h.
Folklor menjadi milik bersama.
i.
Folklor bersifat spontan, bahkan
terkesan polos dan lugu.
Selanjutnya pengelompokan ini diuraikan oleh Danandjaja (2002), seperti
yang terlihat pada table berikut ini:
a. Folklor lisan
Folklor lisan bentuknya murni lisan.
Bentuk-bentuk (genre) folklore yang termasuk pada kelompok ini antara lain :
(1) bahasa rakyat (folk speech) seperti logat, julukan, pangkat tradisional,
dan title kebangsawanan; (2) ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah,
dan pomeo; (3) pertanyaan tradisional, seperti teka-teki; (4) puisi rakyat,
seperti pantun, gurindam, dan syair; (5) cerita prosa rakyat, seperti mite,
legenda, dan dongeng; dan (6) nyanyian rakyat. (kentongan tanda bahaya di Jawa
atau bunyi gendang untuk mengirim berita seperti yang dilakukan di Afrika), dan
musik rakyat.
b. Folklor sebagian lisan
Folklor yang bentuknya merupakan
campuran unsur lisan dan unsure bukan lisan. Kepercayaan rakyat misalnya, yang
oleh orang “modern” seringkali disebut takhyul itu, terdiri dari pernyataan
yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna
gaib, seperti tanda salib bagi orang Kristen Katolik yang dianggap dapat
melindungi seseorang dari gangguan hantu, atau ditambah dengan benda material
yang dianggap berkhasiat untuk melindungi diri atau dapat membawa rezeki,
seperti batu-batu permata tertentu. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong dalam
kelompok besar ini, selain kepercayaan rakyat, adalah permainan rakyat, teater
rakyat, tari rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat, dan lain-lain.
c. Folklor bukan lisan
Folklor yang bentuknya bukan lisan,
walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat
dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material.
Bentukbentuk folklor yang tergolong yang material antara lain: arsitektur
rakyat (bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan sebagainya),
kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman
rakyat, dan obat-obatan tradisional. Sedangkan yang termasuk yang bukan
material antara lain: gerak isyarat tradisional (gesture), bunyi isyarat untuk
komunikasi rakyat
Dalam kehidupan masyarakat, folklor
memiliki fungsi sebagai sistem proyeksi yakni sebagai alat pencermin
angan-angan suatu kolektif, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan
lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidik anak, dan sebagai alat pemaksa
dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota
kolektifnya.
2.
Mitologi
Mitologi (mite) adalah cerita rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi serta dianggap keramat oleh yang punya cerita.Mite selalu
ditokohi oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia
lain atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang terjadi pada masa lampau.Mite
pada umumnya mengisahkan terjadinya semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya
maut.Bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya.Mite
juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah pencintaan mereka, hubungan
kekerabatan mereka, kisah perang mereka, dan sebagainya.
Mite di Indonesia dapat dibagi menjadi dua
macam berdasarkan tempat asalnya.Yakni asli dari Indonesia dan yang berasal
dari luar (India, Arab, dan Negara di sekitar Laut Tengah). Yang berasal dari
luar negeri pun pada umumnya juga sudah mengalami proses adaptasi seperti pada
mite-mite yang berasal dari epos
Ramayana dan Mahabarata. Mite di Indonesia pada umumnya menceritakan
terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, dunia dewata, terjadinya
manusia pertama, tokoh pembawa kebudayaan.Terjadinya makanan pokok untuk
pertama kali, dan sebagainya. Contoh mite Indonesia ialah Dewi Sri (terjadinya
padi), Nyai Roro Kidul (dewi Laut selatan), Joko Tarub dan Dewi Nawangwulan,
Watu Gunung, dan sebagainya
Mitologi secara umum memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
a. Berbentuk
sastra yang berupa cerita prosa rakyat
b. Ceritanya
dianggap benar-benar terjadi
c. Ceritanya
dianggap suci oleh masyarakat pendukungnya
d. Umumnya
menceritakan tentang terjadinya alam dan gejala-gejala alam.
e. Berisi tentang
keajaiban-keajaiban
Contoh mite Indonesia misalnya: Dewi Sri,
Nyai Roro Kidul, Joko Tarub, dan sebagainya. Sedangkan contoh mite dunia
misalnya: Ramayana, Mahabratha, Hercules, dan sebagainya.
3. Legenda
Legenda merupakan cerita prosa
rakyat dianggap pernah terjadi oleh masyarakat pendukungnya.Namun berbeda
dengan mite, legenda tidak dianggap sebagai cerita cerita suci. Macam-macam
legenda yaitu:
a. Legenda
Keagamaan merupaka mengisahkan tentang orang-orang suci dalam suatu agama.
Misalnya, kisah walisongo dengan kelebihan-kelebihannya.
b. Legenda
perseorangan, yaitu cerita tentang tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar
terjadi, misalnya: kisah tokoh Panji dan Kerajaan Kahuripan.
c. Legenda alam
gaib, dianggap benar-benar pernah terjadi dan pernah dialami oleh seseorang,
misalnya tentang hantu dan siluman.
d. Legenda
setempat, yaitu cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan
topografi. Misalnya legenda asal-muasal Banyuwangi, Rorojonggrang, Tangkuban
Perahu, Rawa Pening, dan sebagainya.
4.
Dongeng
Dongen
merupakan prosa rakyat yang tidak dianggapbenar-benar terjadi oleh yang
mempunyai cerita.Dongeng tidak terikat oleh waktu maupun cerita. Dongeng
diceritankan untuk hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran,
berisikan pelajaran (moral) , atau bahkan sindiran.
5.
Lagu-Lagu Daerah
Pada dasarnya merupakan puisi namun
umumnya dinyanyikan dalam bentuk lisan.Lagu rakyat ini umumnya berkembang dan
bertahan lama dalam masyarakat dan bisa dinikmati oleh siapa saja.Nyanyian
rakyat ini umumnya juga tidak diketahui siapa pengarangnya.Nyayian rakyat juga
dapat bertema lagu-lagu permainan seperti lagu jamuran di Jawa, nyanyian rakyat
yang lain misalnya Nina Bobok, dan lain sebagainya.
6.
Upacara
Upacara umumnya digunakan untuk
mengenang suatu peristiwa tertentu pada suatu daerah.Fungsi upacara seperti
upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada
kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikanperlindungan dan kesejahtraan pada
mereka dan fungsi lainnya yaitu sebagai alat legitimasi tentang keberadaan mereka
seperti tertuang dalam cerita rakyat.Misalnya upacara labuhan di Laut Selatan
seperti Parang Tritis.Upacara tersebut dimaksudkan sebagai tolak bala dan
memperoleh keselamatan.Hal tersebut dilakukan dengan mengirimkan benda-benda
sejaji.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jenis-jenis
sejarah sangatlah beragam dan mengenai jenis sumber sejarah tersebut antara
antara lain yaitu sejarah dunia, sejarah local, sejarah geografi, sejarah
pendidikan, sejarah keluarga, sejarah politik, sejarah kebudayaan, dan sejarah
social.
Kebudayaan
lisan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah sehingga berkedudukan sebagai
sumber kajian sejarah anatara lain yaitu folklore, mitologi, lagu-lagu daerah,
legenda, dan upacara.
B.
Saran
Dalam hal
ini saya menyarankan
agar kita tetap
mengingat kata dari
bung Karno beliau berkata
“JASMERAH” jangan lupakan sejarah, Maka
kita sebagai penerima warisan
(sejarah) hendaknya kita
lebih giat lagi
mencari pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa
lampau. dengan demikian
kita akan bisa menambahkan
rasa prtiotisme, yang
sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat
penting memiliki jiwa
cinta tanah air,
guna membangun bangsa yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
I Made. Dwi Prastya.2013.Sejarah
Untuk SMA/SMA Kelas X.PT. Masmedia Buana Pustaka; Sidiorjo
Sagang_Online.Kamis, 11 April2013.http://www.sagangonline.com/baca/folklor/201/bciriciri-folklor/diakses
tanggal 04 oktober 2014
Ss-Belajar.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/09/pengertian-ciri-dan-macam-folklor.html/diakses tanggal 04 oktober 2014
Kumpulan_Materi.http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/05/mitologi.html/diakses
tanggal 04 oktober 2014
Renanda_Jai.http://renandasevira-senimusikclassic.blogspot.com/p/sejarah-materi-10.html/ diakses tanggal 04 oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar