Makalah:
PERISTIWA PEMBENTUKAN BPUPKI
MATA PELAJARAN SEJARAH
PEMINATAN MATEMATIKA DAN SAINS
SMA NEGERI 1 BAHODOPI
2014
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan
pencipta alam semesta yang menjadikan
bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang
berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah
ini demi memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Semester I Kelas XI Peminatan
Matematika dan ilmu Sains.
Penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapakan banyak
terimakasih.
Saya menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan
segala kerendahan hati
kami mengharapakan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja
kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan informasi yang
bermanfaat bagi semua pihak.
Keurea, 09 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
COVER .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................. iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat.................................................................... 2
BAB
II. PEMBAHASAN
A. Saat-Saat Menjelang Pembentukan
BPUPKI............................. 3
B. Pembentukan BPUPKI............................................................... 4
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 17
B. Saran .......................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di Indonesia bergolaklah kebangkitanakan
kesadaran berbangsa yaitu Kebangkitan Nasional (1908) dipelopori oleh dr.
Wahidin Sodirohusodo dengan Budi Utomonya. Gerakan inilah yang merupakan awal gerakan
nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan
dan kekuatannya sendiri.
Budi Utomo yang didirikan pada 20
Mei 1908 inilah yang merupakan pelopor pergerakan nasional, sehingga setelah itu
munculah organisasi-organisasi pergerakan lainnya, sepert Sarekat Dagang Islam
(SDI) (1909), yang kemudian dengan cepat mengubah bentuknya menjadi gerakan politik
dengan mengganti namanya menjadi Sarekat Islam (SI) tahun (1911) dibawah H.O.S Cokroaminoto,
Indische Partij (1913), yang dipimpin oleh Tiga Serangkai yaitu : Douwes Dakker,
Cipto Mangunkusumo, Suwardi Surya diningrat ( yang kemudian lebih dikenal dengan
nama Ki Hajardewantoro). Sejak semula partai ini menunjukkan keradikalannya,
sehingga tidak berumur panjang karena pimpinannya dibuang keluarnegeri (1913).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu
munculah Partai Nasional Indonesia (PNI) (1927) yang dipelopori oleh Soekarno,
Ciptomangunkusumo, Sartono dan tokoh lainnya.Mulailah kini perjuangan Indonesia
dititik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka. Tujuan itu diekspesikannya dengan tujuan yang jelas,
kemudian diikuti dengan tampilnya golongan pemuda yang tokoh-tokohnya antara lain
: M. Yamin, Wongsonegoro, Kuncoro Purbapranoto, serta tokoh-tokoh pemuda lainnya.
Perjuangan rintisan Kesatuan Nasional kemudian Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928, yang isinya satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.
Lagu Indonesia Raya pada saat ini pertama kali dikumandangkan dan sekaligus sebagai
penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.
Pada masa ini perjuangan juga dilakukun
secara kooperasi, antara lain munculn yapatindo dan parinda. Pada saat ini muncul
pula fraksibaru dalamVolksraad yang diketuai oleh M. Husni Thamrin, yaitu Fraksi
Nasional yang menurut jaminan kemerdekaan nasional, selain itu juga menuru tadanya
pelarangan sekolah swasta. Untuk nanti muncul Petisi Sutarjo yang menuntut perbaikan
Indonesia serta wakil Indonesia di volksraad. Tetapi tuntutan ini ditolak oleh pemerintah
Belanda sehingga melahirkan GAPI yang tidak mendapat tanggapan dari Belanda sehingga
Jepang datang di Indonesia.
B. RumusanMasalah
1.
Bagaimanakah saat-saat menjelang terbentuknya BPUPKI ?
2.
Bagaimanakah Pembentukan BPUPKI ?
C. TujuandanManfaat
1.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui saat-saat menjelang pembentukan BPUPKI.
b.
Untuk mengetahui pembentukan BPIPKI.
2.
Manfaat
a.
Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak
yang ingin mengetahui Sejarah Pembentukan BPUPKI.
b.
Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang
mengangkat masalah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Saat-Saat Menjelang Terbentuknya BPUPKI
Setelah Belanda diserbu tentara Nazi
Jerman tanggal 5 Mei 1940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 1940, maka Ratu
Wihelmina beserta Aparat Pemerintahannya mengungsi ke Inggris, sehingga
pemerintahan Belanda masih dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Jajahan di
Indonesia. Janji kemerdekaan yang dijanjikan Belanda hanya kebohongan belaka.
19 maret 1942 jepang masuk ke
Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa
Indonesia”. Tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat (Amerika,
Inggris, Rusia, perancis, Belanda dan negara sekutu lainnya) Jepang semakin
terdesak. Untuk menarik simpatik dan dukungan dari bangsa Indonesia, Jepang
menjanjikan kemerdekaan Indonesia kelak dikemudian hari.
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan
dengan hari lahirnya Kaisar Hironito (Jepang), beliau memberikan hadiah ‘ulang
tahun’ kepada Bangsa Indonesia yaitu janji kedua pemerintah Jepang berupa “
Kemerdekaan Tanpa Syarat”. Janji itu disampaikan kepada Bangsa Indonesia
seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan maklumat Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di seluruh Jawa dan Madura), No.
23, dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan
untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia
untuk berani mendirikan Negara Indonesia Merdeka dihadapan musuh-musuh Jepang
yaitu sekutu termasuk kaki tangannya NICA (Netherlands Indie Civil
Administration), yang ingin mengembalikan kekuasaan kolonialnya di Indonesia.
Bahkan NICA telah melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan Morotai.
B.
Pembentukan
BPUPKI
Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakaiatau
dilafalkan Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan
balatentara Jepangpada
tanggal 29 April 1945bertepatan dengan hari
ulang tahun KaisarHirohito. Badan ini
dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan
menjanjikan bahwa Jepangakan membantu proses
kemerdekaan Indonesia. BPUPKI
beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningratdengan
wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso.
Adapun
latar belakang pembentukan BPUPKI secara formil, termuat dalam Maklumat
Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945, dilihat dari latar belakang dikeluarnya
Maklumat No. 23 itu adalah karena kedudukan Facisme (kekuasaan) Jepang yang
sudah sangat terancam. Maka sebenarnya, kebijaksanaan Pemerintah Jepang dengan
membentuk BPUPKI bukan merupakan kebaikan hati yang murni tetapi Jepang hanya
ingin mementingkan dirinya sendiri, yaitu pertama; Jepang ingin mempertahankan
sisa-sisa kekuatannya dengan cara memikat hati rakyat Indonesia,dan yang
kedua; untuk melaksanakan politik kolonialnya.
Di
luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat)
yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P.Soeroso,
dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang Jepang).
Pada
tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan
BPUPKI dan membentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau
(Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai) dengan
anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya pencerminan perwakilan etnis [1]terdiri berasal
dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang
dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari maluku, 1 orang dari
Tionghoa.
Pada
tahun 1944 saipan jatuh ke tangan sekutu.dengan pasukan jepang di Papua Nugini
Kepulauan Solomon,dan Kepulauan Marshall yang berhasil di pukul mundur oleh
pasukan sekutu.Dalam situasi kritis tersebut,pada tanggal 1 maret 1945 Letnan
Jendral Kumakici Harada , pimpinan pemerintah pendudukan jepang di jawa ,
mengumumkan pembentukan badan penyelidik Usaha-usaha persiapan kemerdekan
INDONESIA (Dokuritsu Junbi Cosakai) . pengangkatan pengurus ini di umumkan pada
tanggal 29 april 1945 .
Dr.Radjiman
Wediodiningrat diangkat sebagai (Kaico), sedangkan yang duduk sebagai ketua
muda (fuku kico) pertama di jabat oleh seorang jepang , Shucokai cirebon yang
bernama Icibangase . R .P .Suroso diangkat sebagai kepala sekertariat dengan di
bantu oleh Toyohiti Masuda dan Mr. A. G . Pringodigdo pada tanggal 28 mei 1945
dilangsungkan upacara peresmian badan penyelidik Usaha-Usaha persiapan
kemerdekaan bertempat di gedung Cuo sangi in, jalan pejambon (Sekarang
GedungDepartemen Luar negri) ,jakarta.upacara peresmian itu dihadiri pula oleh
dua pejabat jepang yaitu jendral Itagaki (panglima tentara ke tujuh yang
bermarkas di singapura) dan letnan jendral nagano (panglima tentara Keenam
belas yang baru ). Pada kesempatan itu di kibarkan bendera jepang ,Hinomaru oleh
Mr.A.G. pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera merah putih oleh
toyohiko Masuda.
Untuk
mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi
atas janji tersebut maka dibentuklah suatu Badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dekoritsu
Zyunbi Tioosakaiyang tugasnya menyelidiki segala sesuatu hal untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada hari itu juga di umumkan nama-nama ketua,
wakil ketua serta sebagian para anggota sebagai berikut :
Pada
waktu itu susunan BPUPKI adalah sebagai berikut :
Ketua
(kaicoo) : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat
Ketua
Muda (Fuku Kaicoo Tokubetsu Iin) : Hibangse Yosio (Orang Jepang)
Ketua
Muda ( Fuku kaico): R.P. Soeroso ( Merangkap Kepala atau Zimokyoku Kucoo)
Anggota
60 orang :
1. Ir. Soekarno
2. Mr. Muhammad Yamin
3. Dr. R. Kusumah Atmaja
4. R.Abdulrahman Pratalykrama
5. R. Aziz
6. Ki Hajar Dewantara
7. Ki Bagus Hadikusumo
8. M.P.H. Bintoro
9. A.K. Moezakir
10. B.P.H. Poerbojo
11. R.A.A. Wiranatakoesoema
12. Ir.R. Asharsoetedjo Moenandar
13. Oei Tjong Tjoei
14. Drs. Moh. Hatta
15. Oei Tjong Haoew
16. H. Agus Salim
17. M.Soetardjo kartohadikusumo
18. R.M.Margono Djojohadikusumo
19. K.H. Abdul Halim
20. K.H. Maskhoer
21. R. Soedirman
22. Prof. Dr. P.A.H. Djajadiningrat
23. Prof. Dr. Soepomo
24. Prof. Ir. Roeseno
25. Mr. R.P. Singgih
26. Mr.Ny. Maria Ulfah Santoso
27. R.M.T. A. Soerjo
28. R. Roeslan Wongso kusumo
29.
Mr. R. Soesanto tirtoprodjo
30. Ny. R.S.Soenardjo Mangoenpoespito
31. Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
32. Liem Koen Hian
33. Mr. J. Latuharhary
34. Mr. R. Hindromartono
35. R. Soekardjo Wirjopranoto
36. H.A. Sanoesi
37. A.N. dasoead
38. Mr. Tan Eng Hoa
39. Ir.R.M.P. Soerachman T.
40. R.A.A. Soemitro Kolopaking
Tjokroadisurjo
41. K.R.M.T.H. Woeryaningrat
42. Mr. A. Soebardjo
43. Prof. Dr. R. Djenal Asikin
Widjayakoesoema
44. Abikoesno Tjokrosoejoso
45. Parada Harahap
46. Mr. R.M. Sartono
47. K.H.Mas Mansoer
48. K.R.M.A. Sosrodiningrat
49. Mr. Soewandi
50. K.H.A. Wachid Hasyim
51. P. F. Dahler
52. Dr. Soekirman
53. Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro
54. R. Otto Iskandar Dinata
55. A. Baswedan
56. Abdul Kadir
57. Dr. Sanoesi
58. Mr. A.A. Maramis
59. Mr. Samsoedin
60. Mr. R. Sastromoeljono
Disamping
itu, pada tanggal 29 april 1945 jepang memperbolehkan berkibarnya bendera merah
putih berdampingan dengan bendera Jepang.
1.
Sidang BPUPKI Pertama
Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini
dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut
merupakan gedung Volksraad,
lembaga DPR pada jaman kolonial Belanda.
Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945
dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema Dasar Negara.
Sidang ini membahas dan merancang calon dasar Negara R.I. yang akan merdeka.
Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang
dasar negara.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad
Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr.
Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima asas dari Soekarno disebut
Pancasila yang menurut beliau dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila
yaitu :
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan dan Kebudayaan
Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila
tersebut di atas bila diperas kembali disebutnya sebagai Ekasila yaitu
merupakan sila gotong royong merupakan upaya Soekarno dalam
menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam satu-kesatuan. Selanjutnya lima
asas tersebut kini dikenal dengan istilahPancasila, namun konsep
bersikaf kesatuan tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta redaksi
yang sedikit berbeda. Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara
peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang
baru.
2.
Masa antara Rapat
Pertama dan Kedua
Setelah berakhir masa sidang BPUPKI yang
pertama, belum nampak hasil kesepakatan Dasar Negara Indonesia. Maka dibentuk
panitia delapan (panitia kecil) yang tugasnya untuk memeriksa usul-usul yang
masuk untuk ditampung dan dilaporkan pada sidang BPUPKI yang kedua.
Beranggotakan 8 orang :
1. Ir. Soekarno (ketua merangkap anggota)
2. Ki Bagoes Hadikoesoemo
3. Kyai haji wachid hasyim
4. Mr. Muhammad yamin
5. M. soetardjo kartohadikoesoemo
6. Mr. A.A. maramis
7. R. Oto iskandar dinata
8. Drs. Mohammad hatta
Hasil rapat panitia kecil (panitia Delapan) :
1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia
Merdeka.
2. Supaya hukum dasar yang akan
dirancangkan itu diberi semacam preambule (Mukaddimah).
3. Menerima anjuran Ir. Soekarno supaya
BPUPKI terus bekerja sampai terwujudnya suatu hukum dasar.
4. Membentuk satu panitia kecil
penyelidik usu-usul/perumusan dasar negara yang dituangkan dalam mukaddimah
hukum dasar.
Segera selesai sidang Panitia Kecil,
dibentuk Panitia Sembilan sebagai penyidik usul-usul/perumus Dasar Negara yang
dituangkan dalam Mukaddimah Hukum Dasar yang beranggotakan 9 orang yang
besidang di kediaman Ir. Soekarno,di Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.
1. Ir. Soekarno (ketua merangkap anggota)
2. Drs. Mohammad hatta
3. Mr. A.A. maramis
4. Kyai haji wachid hasyim
5. Abdul kahar muzakir
6. Abikusno tjokrosujoso
7. H. Agus salim
8. Mr. Achmad soebardjo
9. Mr. Muhammad yamin
Setelah melakukan kompromi antara 4
orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal
22 Juni 1945 Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar
negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta
Charter) yang berisikan:
a.
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
b.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
c.
Persatuan Indonesia
d.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
e.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3.
Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
Rapat kedua berlangsung 10-16 Juli 1945
dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan
Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan
pengajaran. Dalam rapat ini dikenalkan 5 anggota baru : abdul fatah hasan,
asikin natanegara, P. Surio Hamidjojo, Mr. Muhammad Besar, dan Abdul Kaffar.
Dalam rapat ini pula dibentuk “Panitia Perancang Undang-Undang Dasar” beranggotakan 19 orang dengan ketua
Ir. Soekarno, “Panitia Pembelaan Tanah Air” dengan ketua Abikoesno Tjokrosoejoso
beranggotakan 23 orang dan “Panitia Ekonomi dan Keuangan” diketuai Mohamad Hatta beranggotakan
23 orang. Dengan pemungutan
suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yakni wilayah Hindia
Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis,
dan pulau-pulau sekitarnya.
Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia
Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu:
1.
Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap
anggota)
2.
Mr. Wongsonegoro
3.
Mr. Achmad Soebardjo
4.
Mr. A.A. Maramis
5.
Mr. R.P. Singgih
6.
H. Agus Salim
7.
Dr. Soekiman
Pada tanggal 13 Juli 1945 Panitia
Perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil
perancang UUD tersebut.Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI menerima
laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan
tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu:
1.
Pernyataan indonesia merdeka
2.
Pembukaan UUD 1945
3.
Batang tubuh UUD
Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya
akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertamaPiagam Jakarta.
Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea
keempat Piagam Jakarta.
a.
Perumusan Dasar Negara
Indonesia
untuk merumuskan UUD
diawali dengan pembahasan mengenai dasar negara Indonesia Merdeka .
a.
Rumusan Mr. Muh. Yamin
Tokoh yang pertama kali
mendapatkan kesempatan untuk penyampaian rumusan Dasar Negara Indonesia Merdeka
adalah Mr Muh . Yamin mengemukakan lima” Ajas Dasar Negara Republik Indonesia
”sebagai berikut :
1.
Peri
kebangsaan
2. Peri kemusiaan
3. Peri ke-tuhanan
4. PeriKerakyataan
5. Kesejahteraan
rakyat
b. Rumusan
prof. Dr .Mr. Soepomo
Pada tanggal 31 mei
1945 prof. Dr.Mr Soepomo mengajukanDasar Negara Indonesia Merdeka yaitu sebagai
berikut :
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
3.
Keseimbangan
4.
Musyawarah
5.
Keadilan sosial
c.
Rumusan Ir. Soekarno
Pada
tanggal 1juni 1945 berlangsunglah rapat terakhir dalam persidangan pertama ,
itu .pada kesempatan itulah Ir Soekarno mengemukakan pidatonya yang kemudian
dikenal sebagai ”Lahirnya pancasila ”.selain berisi pandangan mengenai dasar
negara Indonesia Merdeka ,keistimewaan pidato Ir Soekarno juga berisi usulan
mengenai nama bagi dasar negara ,yaitu pancasila ,Trisiia ,atau Ekasila .
Selanjutnya
,sidang memilih nama pancasila sebagai nama dasar negara .Lima dasar negara
yang diusulkan oleh Ir Soekarno adalah sebagai berikut :
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internasionalisme atau
Perikemanusiaan
3.
Mufakat atau demokrasi
4.
Kesejahteraan sosial
5.
Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Piagam
Jakarta
Pada
tanggal 22 jini 1945 BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan dengan
9orang . oleh karna itu, panitia ini di sebut juga sebagai panitia sembilan.
Anggotanya berjumlah 9orang , yaitu sebagai berikut:
1.
Soekarno
2.
Drs.Moh. Hatta
3.
Mr. Muh. Yamin
4.
Mr. Ahmad soebardjo
5.
Mr. A.A . Maramis
6.
Abdul kadir Muzakir
7.
K. H. Wachid Hasjim
8.
H. Agus Salim
9.
Abikusno Tjokrosjos
Mr.
Muh. Yamin menamakan rumusan tersebut piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
rumusan rancangan dasar negara Indonesia Merdeka itu adalah sebagai berikut :
1.
Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan Syari’at islam sebagai pemeluk –pemeluknya ,
2.
(menurut) dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Kesatuan Indonesia
4.
(dan) Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan
5.
(serta dengan mewujudkan
suatu) keadilan sosial bagi kerakyatan Indonesia
c. Rancangan
UUD
Pada
tanggal 10 juli 1945 dibahas Rencana UUD, termasuk soal pembukaan atau
preambule-nya oleh sebuah panitia perancang UUD dangan suara bulat menyetujui
isi prembule (pembukaan) yang di ambil dari piagam jakarta. Hasil perumusan
panitia kecil ini kemudian di sempurnakan bahasanya oleh panitia penghalus
bahasa yang terdiri dari Husein Djaja diningrat , H. Agus salaim, dan Prof .
Dr. Mr . Soetomo
Persidangan
ke2 BPUPKI di laksanakan pada tanggal 14 juli 1945 dalam rangka menerima
laporan panitia perancang UUD. Ir. Soekarno selaku ketui penitia melaporkan 3
hasil yaitu :
1.
Pernyataan indonesia
merdeka
2.
Pembukaan UUD
3.
UUD (batang tubuh )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggal 17
agustus 1945 Indonesia memperoleh kemerdekaan, namun kemerdekaan itu tidak diperoleh
dengan mudah atau pun kemerdekaan itu pemberian bangsa lain. Semua itu ditempuh
dengan perjuangan yang sangat panjang dan melelah. Tidak sedikit jiwa yang
berjatuh bermandikan darah dan keringat, istri yang menjadi janda ditinggal kepala
rumah tangga yang berselimutkan baju berbau darah dananak-anak yang menjadi yatim
kerena tubuh sang ayah dipenuhi peluru-peluru penjajah. Kemerdekaan di negeri ini
tidak instan, tapi melalui tahap demi tahap. Tidak lelahnya para pejuang kita bertempur,
baik melalui peperangan maupun diplomatik.
BPUPKI
adalah salah satu pintu pembuka dari beberapa pintu pembuka jalan harus dilewati
para pejuang kita untuk memperoleh kemerdekaan. Walaupun BPUPKI adaikut campur Jepang,
namun semua keputusan murni dari pejuang kita semata dengan tujuan yang satu yaitu
kemerdekaan Indonesia. BPUPKI suatu sejarah yang perlu di tulis dengan tinta emas
dalam sejarah negeri ini.
B. Saran
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa
Indonesia bukan merupakan dari pemberian Jepang melainkan hasil jerih payah
bangsa Indonesia sendiri. Bersedia bekerja sama dengan Jepang hanya merupakan
salah satu taktik untuk mencapai kemerdekaan. Kita harus dapat mencontoh para
pendiri bangsa yang dapat mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada demi
keutuhan bangsa dan negara RI.
DAFTAR PUSTAKA
Gementeer. Senin 14 april 2014.http://istorianovish.blogspot.com/2014/04/makalah-bpupki-dan-ppki.html
Badrika, I
Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA
Jilid 2 Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Brugmans,
I.J., et al., Nederlandsch Indie Japanse
Bezetting: Gegevens en Documenten over de Jaren 1942-1945, Franeker,
1960.
Kartodirdjo,
Sartonodkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia.
Departemen Pendidikandan Kebudayaan.
Notosusanto,
Nugroho. 1972. Naskah Proklamasijang
Otentik dan Rumusan Pantjasilajang Otentik. Jakarta: Pusat Sedjarah ABRI.
Sudiyo.
2002. Pergerakan Nasional Mencapaidan
Mempertahankan Kemerdekaan.Jakarta: Asdi Mahasatya.
Mantap!!! Izin Copy ya mas, makasih :')
BalasHapusTerima kasih banyak mas, Sangat bermanfaat
BalasHapus